PADA suatu masa, bocah-bocah di depan televisi biasa menjawab “nanti”. Bapak atau ibu meminta agar lekas mandi. Eh, film kartun di televisi eman-eman ditinggalkan! Bocah menggerutu, belum mau mandi. Film kartun itu penting dan menghibur ketimbang air, sabun, dan pasta gigi. Bapak atau ibu mengulang lagi: memerintah si bocah segera mandi. Kata-kata aneh biasa diucapkan bocah. Kini, jawaban sama atau keterlaluan diucapkan bocah bila sedang memegang gawai. Bocah kadang tak mendengar suara bapak atau ibu. Ia terpesona pelbagai permainan di gawai, tak mau menengok ke arah lain atau mendengar suara-suara di rumah. Bapak dan ibu pasti kecewa. Berulang. Berulang. Berulang. Bocah memasalahkan dan menunda mandi gara-gara permainan sedang seru. Si bocah cemberut bila kalah. Mandi dan gosok gigi menjadi “hukuman” atau peristiwa menambahi sebal.

Bocah-bocah abad XXI berbeda dengan bocah-bocah terlihat dalam iklan Denta dimuat di majalah Djaja, 3 April 1965. Empat sekawan tampak bergembira dan bersenandung. Oh, mereka mau mandi atau telah mandi. Di bak mandi, air masih mengucur. Bocah membawa handuk. Ada pula membawa sikat gigi dan pasta gigi. Mereka bersuara: “Tak lupa menggosok gigi dengan Denta.” Kita mendengar mereka bermain bersama sebelum mandi. Dulu, mereka belum penonton televisi atau penggandrung gawai. Mereka bermain di halaman, kebun, atau jalan. Berkeringat! Mandi menjadi “wajib”. Mereka pun mengerti kesehatan gigi. Gosok gigi itu dibiasakan agar gigi terawat, bersih, dan kuat. Penggambaran bocah-bocah mandi itu agak “melenceng” dari maksud pembuat iklan. Kita tak melihat adegan bocah menggosok gigi. Kita kangen saja mendengar bocah-bocah bersenandung sebelum, saat, dan setelah mandi. Senandung belum tentu merdu tapi mengesankan mandi adalah kegembiraan, tak lupa menggosok gigi.

Bandung Mawardi, dewan redaksi http://www.suningsih.net, penulis buku Pengisah dan Pengasih (2019), Dahulu: Mereka dan Puisi (2020), Pengutip(an) (2020), Terbit dan Telat (2020), Silih Berganti (2021). Keseharian menulis esai, resensi, dan paragraf- paragraf kliping.
Email: bandungmawardi@gmail.com
Telepon 085647121744,
Face Book: Kabut.