DULU, ibu-ibu di pinggiran Solo memiliki sebutan mengingat lezat: “moto”. Kata itu biasa terucap setiap hari, terutama pagi saat ibu memasak. Ibu-ibu memerlukan “moto” dalam usaha mengadakan makanan untuk keluarga. Mereka tak mengucap lengkap, “moto” saja. Orang-orang lama mengingat itu kependekan dari Ajinomoto. Di dapur, “moto” menjadikan keluarga mau makan. Mereka berucap enak atau lezat. “Moto” terbukti berpengaruh. “Moto”, kata bukan berasal dari bahasa Jawa. Orang-orang fasih mengucap “moto” setelah membuktikan beragam masakan memiliki rasa “berbeda” bila sudah menggunakan “moto”. Para pedagang di warung makan pun memastikan ada “moto” dalam masakan-masakan diminati pembeli. Pada masa Orde Baru, “moto” beragam merek berkuasa tapi berbeda dari “moto hidup”.

Di majalah Femina, 1 Agustus 1978, tampil ibu berpenampilan anggun. Ia tampak sebagai perempuan Jawa. Penampilan bukan mengartikan sedang memasak. Ia berucap: “Silahkan makan.” Foto makanan-makanan tak tampak jelas. Lilin berapi malah terlihat. Kita tak mengetahui ibu anggun mengajak kita makan apa saja. iklan mementingkan “moto”. Penulisan benar: Aji-No-Moto. “Moto” itu dijelaskan “kunci rahasia kenikmatan”. Kita telah mendapat “rahasia”, hampir setiap hari. Hal agak terlewat: Aji-No-Moto itu berketerangan Cap Mangkok Merah. Kita penasaran dengan rezim Orde Baru tak ketakutan dengan merah. Aji-No-Moto bermangkuk merah tapi butiran-butiran itu putih. “Moto” penting bagi keluarga dan rekan: “Aneka ragam hidangan yang disajikan sebagai perwujudan rasa kasih sayang pada orang-orang yang anda cintai dalam berbagai suasana: seperti makan malam bersama keluarga tercinta atau dalam pesta meriah bersama para handai taulan ataupun dalam perjamuan-perjamuan tertentu.” Masa lalu terlalu “bermoto”, sebelum orang-orang mulai insaf dan mengejek.

Bandung Mawardi, dewan redaksi http://www.suningsih.net, redaksi Majalah Basis, penulis buku Pengisah dan Pengasih (2019), Dahulu: Mereka dan Puisi (2020), Pengutip(an) (2020), Terbit dan Telat (2020), Silih Berganti (2021). Keseharian menulis esai, resensi, dan paragraf- paragraf kliping.
Email: bandungmawardi@gmail.com
Telepon 085647121744,
Face Book: Kabut.